Sunday, December 30, 2012

WISATA KE HUTAN MAGROVE

Minggu 30 Desember 2012. Awal mulanya, ide membangun konservasi hutan mangrove tersebut muncul oleh mantan walikota tarakan Jusuf SK. Ia dengan bangga memperkenalkan landscape kota itu dengan menunjuk sebuah hutan bakau yang ditata apik seluas 21 hektare di tengah kota Tarakan. Di dalam hutan yang segar dan sejuk itu, juga terdapat sejumlah kandang yang berisi burung dan binatang yang hidup di Kalimantan.

Salah satunya, tentu saja bekantan, monyet hidung panjang yang menjadi maskot Dunia Fantasi Ancol. Penduduk Tarakan menyebutnya dengan "Monyet Belanda". Menurut Jusuf SK, taman ini dibuat, untuk mewariskan lingkungan yang sehat dan lestari untuk anak cucu. Dukungan organisasi konservasi WWF-Indonesia adalah darah segar dalam upaya melawan dan membalik laju kerusakan lingkungan di Tarakan.

Dan pada akhirnya tak bisa dipungkiri, bahwa kawasan konservasi hutan mangove Tarakan yang luas hutannya kurang lebih 9 hektar memang telah menjadi salah satu ikon pariwisata kota Tarakan, selain tempat-tempat wisata lain seperti obyek kawasan pantai amal, kawasan heritage bersejarah di pantai Mamburungan, dan beberapa tempat wisata lainnya.
Jamaknya kawasan obyek wisata hutan mangrove hanya bisa di jumpai berada jauh di luar pinggir kota.
Sebab itu, tak sulit untuk datang mengunjungi tempat obyek wisata satu ini. Dari kompleks THM Simpang Tiga yang merupakan jantung keramaian kota Tarakan, cukup hanya memakan waktu kurang lebih 5 menit dengan menggunakan kendaraan angkot. Kalau sedikit mau nyantai. Bisa juga dengan hanya berjalan kaki.
Letak kawasan konservasi hutan mangrove, persisnya bersebelahan dengan kompleks pasar Gusher salah satu sentra bisnis perekonomian kota Tarakan. Sementara pada sisi sebelah kanan berbatasan langsung dengan kawasan industri cold storage dan pelabuhan Tengkayu II.

Sumber : http://wisatablogg.blogspot.com/2012/04/wisata-hutan-mangrove-tarakan-kaltim.html

Edit : (HR)

Bagikan Artikel Ini :

0 comments:

Post a Comment